Salah satu alat ukur listrik yang cukup populer ialah voltmeter. Selain voltmeter, ada berbagai alat lain yang memiliki fungsi spesifik, mulai dari mengukur arus, hambatan, daya, hingga kualitas sinyal listrik. Bukan hanya teknisi, Anda pun perlu mengenal alat-alat tersebut jika ingin perangkat elektronik tetap awet dan bekerja dengan optimal. 

1. Multimeter

Gambar: Freepik.com / @tonodiaz
https://www.freepik.com/free-photo/technician-using-multimeter-measure-voltage-broken-computer-young-man-checking-computer-connections-repair-shop_27507066.htm#fromView=search&page=1&position=3&uuid=39909190-bfe9-45a0-91bc-2184716de82f&query=multimeter 

Multimeter merupakan alat serbaguna yang dapat mengukur tegangan (volt), arus listrik (ampere), dan hambatan (ohm). Alat ini banyak dimanfaatkan oleh teknisi listrik maupun elektronik untuk analisis rangkaian. Anda dapat menemukan multimeter dalam bentuk analog juga digital. 

2. Voltmeter

Ingin mengukur tegangan listrik dalam satuan volt? Maka gunakanlah voltmeter. Alat ini dapat dipakai baik pada arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC). Namun, jika hasil pengukuran menunjukkan tegangan yang tidak stabil, Anda bisa menggunakan stabilizer untuk menjaga kestabilannya. Stabilizer dari Samoto dapat menjadi pilihan untuk melindungi alat elektronik yang mengalami fluktuasi tegangan. 

3. Amperemeter

Alat ini digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dalam suatu rangkaian. Agar hasil pengukuran lebih akurat dan sesuai, amperemeter harus dihubungkan secara seri dengan komponen yang diuji. Teknisi listrik sering menggunakan amperemeter untuk memeriksa apakah arus yang mengalir dalam suatu perangkat elektronik sesuai dengan spesifikasinya atau tidak.

4. Ohmmeter

Jika Anda ingin melihat seberapa besar hambatan listrik pada suatu rangkaian atau komponen elektronik, gunakanlah alat ukur bernama ohmmeter. Alat ini sering dimanfaatkan  dalam pengecekan resistor maupun kabel penghantar guna memastikan kondisinya masih baik.

5. Wattmeter

Sering ditemui pada instalasi rumah tangga, wattmeter berperan dalam mencatat daya listrik yang sedang digunakan oleh suatu perangkat atau sistem listrik secara real-time. Data dari alat ini dapat Anda gunakan untuk memantau penggunaan daya setiap perangkat elektronik.

6. KWh Meter (Meteran Listrik)

Gambar: Freepik.com / @chormail

https://www.freepik.com/premium-photo/electric-measuring-power-meter-energy-cost-home-office_17315441.htm#fromView=search&page=1&position=5&uuid=fda23eeb-1a1c-45cb-b03e-852f371e7124&query=kwh+meter

Meskipun tampak serupa, KWh meter dan wattmeter memiliki fungsi yang berbeda. Keduanya sering ditemui di rumah, tetapi KWh meter lebih berperan dalam mengukur total konsumsi energi listrik dalam periode tertentu dengan satuan kilowatt-hour (kWh). Alat ini diaplikasikan oleh PLN untuk mencatat pemakaian listrik rumah tangga setiap bulan.

7. Oscilloscope

Oscilloscope adalah alat yang perlu Anda cari ketika hendak menganalisa gelombang listrik. Keberadaannya sangat esensial dalam dunia elektronik, khususnya di bidang telekomunikasi dan laboratorium penelitian.

8. Megger (Megohmmeter)

Megohmmeter merupakan alat ukur yang berfungsi mengukur resistansi atau hambatan listrik dengan nilai sangat tinggi, biasanya dalam satuan megaohm (MΩ). Sebelum memasang kabel listrik di sebuah gedung, biasanya teknisi akan menggunakan megohmmeter untuk memastikan bahwa isolasi kabelnya masih dalam kondisi bagus. 

9. Clamp Meter

Gambar: Freepik.com / @rawpixel.com

https://www.freepik.com/free-photo/electrician-working_2791437.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=35f1708d-b088-4243-bb5c-eb549588dee3&query=clamp+meter

Ingin mengecek arus listrik, tapi tidak ada teknisi? Jangan khawatir, Anda dapat menggunakan clamp meter. Ini adalah alat untuk mengecek arus listrik tanpa perlu memutus rangkaian listrik. Cara kerjanya, cukup jepitkan rahangnya pada kabel listrik, kemudian arus akan diukur melalui prinsip induksi elektromagnetik. Karena karena tidak perlu menyentuh langsung kawat bertegangan tinggi, clamp meter menjadi pilihan aman bagi orang awam yang ingin melakukan pengecekan listrik secara mandiri.

10. LCR Meter

LCR adalah singkatan dari nilai induktansi (L), kapasitansi (C), dan resistansi (R). Jadi, Anda dapat mengandalkan alat ini untuk mengukur ketiga komponen tersebut pada suatu komponen elektronik. Perangkat ini kerap dipakai dalam perbaikan dan pengujian perangkat listrik, karena mampu memberikan hasil pengukuran yang akurat. Dengan alat ini, teknisi dapat memastikan apakah sebuah komponen masih berfungsi dengan baik atau perlu diganti.

11. Frequency Counter

Bagi seseorang yang berkecimpung di industri komunikasi, terutama dalam pengelolaan pemancar sinyal, frequency counter mungkin sudah tidak asing lagi. Alat ukur listrik ini berfungsi untuk mengukur frekuensi sinyal listrik dalam satuan Hertz (Hz), sehingga tak jarang diandalkan dalam berbagai aplikasi teknis. Misalnya, pada televisi, Wi-Fi, dan telekomunikasi seluler, alat ini memastikan bahwa sinyal yang dikirim dan diterima berada pada frekuensi yang tepat.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

12. Galvanometer

Dikenal karena sensitivitasnya terhadap perubahan arus, galvanometer digunakan untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik kecil dalam suatu rangkaian, bahkan ketika sinyalnya sangat lemah. Alat ini sering dimanfaatkan dalam eksperimen laboratorium, penelitian fisika listrik, serta sebagai komponen dalam alat ukur lain seperti amperemeter dan voltmeter.

13. Power Factor Meter

Power factor meter dapat Anda pakai untuk mengukur efisiensi penggunaan daya listrik dalam suatu sistem transmisi listrik (seperti jaringan distribusi atau sistem kelistrikan industri). Jadi, alat ini akan menunjukkan seberapa besar daya yang benar-benar dimanfaatkan dibandingkan dengan daya total yang disuplai. 

14. Spectrum Analyzer

Dalam dunia telekomunikasi, radar, dan desain antena, spectrum analyzer menjadi alat yang sangat dibutuhkan. Fungsinya adalah menganalisis spektrum sinyal listrik dan gelombang elektromagnetik agar teknisi dapat mendeteksi gangguan, kebocoran sinyal, atau anomali lainnya dalam suatu sistem.

15. Tachometer

Apakah Anda tertarik dengan dunia otomotif? Jika ya, mungkin Anda sudah pernah mendengar tentang tachometer. Alat ini pandai mengukur kecepatan putaran motor listrik dalam satuan RPM (Rotation Per Minute), yang sangat penting dalam pemantauan performa mesin. Dengan pengukuran yang akurat, Anda dapat memastikan mesin bekerja dalam rentang optimal, sehingga kinerjanya lebih efisien dan usia pakainya lebih lama. 

16. Lux Meter

Gambar: Freepik.com / @alexextrememail

https://www.freepik.com/premium-photo/digital-luxmeter-light-meter-wooden-table-3d-rendering_137408925.htm#fromView=search&page=1&position=19&uuid=49b744a2-7de8-4737-842a-be3e837610a5&query=lux+meter

Lux meter, atau dikenal juga sebagai lightmeter, adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan dari lampu atau sumber cahaya lainnya di suatu area. Alat ini tersedia dalam dua jenis, yaitu analog dan digital, yang sering dimanfaatkan dalam bidang fotografi, desain interior, serta tata pencahayaan untuk memastikan pencahayaan yang optimal.

17. Capacitor Meter / Capacitance Meter

Pernahkah suara televisi Anda tiba-tiba mati atau terdengar tidak stabil? Salah satu penyebabnya bisa jadi kapasitor yang rusak. Dalam perangkat audio, kapasitor berperan menyaring frekuensi yang tidak diinginkan agar suara lebih jernih. Biasanya, teknisi akan memeriksa masalah ini menggunakan capacitor meter, yaitu alat yang mengukur nilai kapasitansi kapasitor dalam satuan farad. Hal ini penting untuk membantu pemeliharaan alat elektronik di rumah Anda. 

18. Temperature Sensor (Thermocouple)

Ketika mesin terlalu panas, risiko kerusakan akan meningkat dan bisa menyebabkan malfungsi atau bahkan kebakaran. Untuk mencegah hal ini, industri manufaktur menggunakan temperature sensor atau thermocouple. Ia berfungsi untuk memantau suhu pada sistem kelistrikan dan perangkat elektronik, memastikan suhu tetap stabil agar mesin bekerja dengan optimal dan terhindar dari overheating.

19. Earth Tester

Di Indonesia, kasus perangkat elektronik rusak akibat petir atau lonjakan tegangan bukanlah hal yang jarang terjadi. Jika tak ingin hal ini terjadi di rumah Anda, pastikan sistem pentanahan (grounding) berfungsi dengan baik. Untuk mengeceknya, gunakan earth tester, alat yang membantu teknisi tahanan tanah guna kebutuhan kelistrikan yang aman. Dengan grounding yang optimal, perangkat elektronik jadi lebih terlindungi dari kerusakan, sekaligus mengurangi risiko kecelakaan akibat listrik statis atau tegangan berlebih.

Dengan memahami berbagai alat ukur listrik dan fungsinya, Anda dapat lebih mudah melakukan pengecekan, perawatan, hingga perbaikan instalasi listrik. Namun, untuk memastikan sistem kelistrikan tetap aman dan optimal, sebaiknya serahkan pada tenaga ahli saja, ya. 

Salah satu aspek penting yang perlu Anda perhatikan dalam sistem kelistrikan tersebut adalah stabilitas tegangan. Inilah mengapa penggunaan stabilizer sangat disarankan, terutama untuk melindungi perangkat elektronik dari fluktuasi listrik. 

Stabilizer dari Samoto, yang telah dipercaya oleh klien besar seperti Bank BCA, BNI, BRI, Mandiri, dan Pertamina, dapat menjadi solusi terbaik bagi rumah maupun kantor Anda. Jadi, kapan giliran Anda? Yuk, konsultasikan kebutuhan stabilizer Anda dengan Service Center  kami yang sudah berpengalaman.

Search