Pernahkah Anda sedang menggunakan perangkat elektronik, lalu tiba-tiba listrik di rumah padam dan meteran mengeluarkan suara “klik”? Kondisi seperti ini dikenal sebagai listrik “jepret”, dan sering kali terjadi tanpa peringatan. 

Dalam dunia kelistrikan, hal tersebut dikenal juga dengan sebutan listrik turun. Lantas, apa penyebab, dan bagaimana cara mengatasinya? Temukan jawabannya di sini. 

Mengapa Daya Listrik Tiba-tiba Turun?

Mari, ketahui apa saja penyebab listrik turun (jepret):

1. Beban Listrik yang Terlalu Besar

Salah satu penyebab paling umum listrik tiba-tiba turun adalah karena penggunaan alat-alat listrik secara bersamaan melebihi kapasitas yang dimiliki rumah. Ketika MCB menerima beban melebihi batas, aliran listrik akan langsung terputus sebagai bentuk perlindungan. Misalnya, jika daya di rumah Anda hanya 900 watt, namun dalam waktu bersamaan Anda menyalakan kulkas, televisi, AC, dan mesin cuci, maka listrik bisa langsung jeglek karena kelebihan beban.

2. Korsleting atau Hubungan Arus Pendek

Listrik juga bisa turun secara tiba-tiba karena terjadi hubungan pendek antar kabel atau konduktor di instalasi listrik. Korsleting ini membuat arus mengalir di jalur yang sangat pendek dan tanpa hambatan, sehingga memicu panas berlebih. Biasanya, tanda korsleting muncul saat MCB langsung turun kembali beberapa detik setelah dinaikkan. Situasi seperti ini bisa terjadi karena kabel terkelupas, alat elektronik rusak, atau area instalasi terkena air.

3. Peralatan Listrik yang Sudah Rusak

Kadang, masalah muncul bukan karena instalasi atau beban, tapi dari alat listrik itu sendiri. Perangkat seperti kipas angin, setrika, atau microwave yang sudah rusak di bagian dalamnya bisa menyebabkan arus bocor atau korsleting. Hal ini membuat MCB memutus aliran listrik secara otomatis untuk menghindari bahaya lebih besar. Perangkat seperti ini biasanya tidak menunjukkan gejala kerusakan di awal, namun saat digunakan bisa langsung menyebabkan listrik turun.

4. MCB Mengalami Kerusakan

Meskipun MCB berfungsi sebagai pengaman, alat ini juga bisa mengalami penurunan kualitas atau kerusakan setelah dipakai dalam jangka waktu lama. Gejala umum dari MCB rusak antara lain terasa sangat panas saat disentuh, mengeluarkan bau gosong, atau terlihat noda bekas percikan api pada terminalnya. Bahkan, dalam kondisi ringan saja, MCB bisa langsung turun tanpa sebab yang jelas karena sudah tidak mampu menahan arus dengan normal.

5. Korsleting pada Instalasi Listrik Rumah

Selain dari alat elektronik, korsleting juga dapat bersumber dari kabel instalasi di dalam tembok, sakelar, stop kontak, atau fitting lampu. Ketika korsleting berasal dari instalasi tetap, MCB akan langsung turun begitu dinyalakan kembali, meskipun seluruh peralatan listrik sudah dicabut. Ini menandakan bahwa ada bagian dalam jaringan listrik rumah yang mengalami gangguan dan tidak lagi aman untuk digunakan.

6. MCB Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Beban

Pemilihan MCB juga harus disesuaikan dengan jenis dan kapasitas beban listrik di rumah. Jika rumah memiliki banyak peralatan listrik berdaya besar seperti AC, oven listrik, atau mesin pompa air, namun MCB yang terpasang adalah tipe untuk beban ringan, maka listrik akan sering jepret meskipun penggunaan masih tergolong wajar. Ada tiga tipe MCB umum, yaitu tipe B untuk beban ringan, tipe C untuk beban menengah, dan tipe D untuk beban berat.

7. Kualitas Instalasi Listrik yang Buruk

Faktor lain yang kerap luput dari perhatian adalah kualitas pemasangan instalasi listrik. Jika kabel yang digunakan terlalu kecil untuk beban besar, atau sambungan longgar dan tidak rapi, maka distribusi arus menjadi tidak stabil. Selain menimbulkan panas berlebih, kondisi ini juga berisiko menyebabkan percikan api, korsleting, dan akhirnya memicu MCB turun secara terus-menerus.

8. Kapasitas Listrik Tidak Lagi Mencukupi

Seiring waktu, jumlah perangkat elektronik di rumah biasanya bertambah. Namun jika kapasitas daya masih sama seperti saat awal pemasangan, misalnya 900 VA atau 1300 VA, maka beban tersebut bisa menjadi terlalu besar untuk ditampung. Semakin banyak alat listrik yang digunakan, semakin tinggi pula arus yang dibutuhkan. Ketika melebihi kapasitas, listrik pun akan langsung jeglek untuk mencegah risiko kerusakan.

Baca Juga: Apa Itu Stabilizer Listrik? Ini Definisi, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

Apa yang Harus Dilakukan Jika Listrik Jeglek?

Berikut adalah langkah-langkah penting yang bisa Anda lakukan saat listrik jepret:

1. Kontrol Penggunaan Listrik Secara Bijak

Ketika listrik tiba-tiba padam karena MCB turun, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengecek beban listrik yang sedang digunakan. Hitung total daya dari alat-alat yang sedang menyala, lalu bandingkan dengan kapasitas listrik rumah. 

Jika beban melebihi batas, kemungkinan besar inilah pemicu utama jegleknya listrik. Penggunaan alat listrik berdaya tinggi secara bersamaan seperti AC, oven listrik, atau mesin cuci perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan gangguan.

2. Matikan Alat Elektronik yang Tidak Diperlukan

Saat listrik padam, segera cabut steker seluruh alat elektronik yang sedang tersambung. Langkah ini bukan hanya untuk mengurangi beban, tetapi juga untuk melindungi perangkat dari lonjakan arus ketika listrik dinyalakan kembali. Perangkat seperti kipas angin, televisi, hingga lampu juga sebaiknya dimatikan melalui saklarnya untuk menghindari korsleting yang tidak disadari.

3. Cek Kondisi MCB dan KWh Meter

Periksa apakah MCB terasa panas, mengeluarkan bau gosong, atau menunjukkan tanda-tanda terbakar di bagian terminalnya. Jika MCB turun meski beban tidak berlebihan, atau langsung turun kembali setelah dinyalakan, kemungkinan besar ada masalah pada MCB itu sendiri. Selain itu, usia MCB yang sudah terlalu lama digunakan juga bisa membuatnya tidak lagi bekerja secara optimal.

4. Amati Kondisi Kabel, Sakelar, dan Soket Listrik

Jangan abaikan pemeriksaan instalasi seperti kabel, soket, dan saklar. Kabel yang terkelupas, terminal yang longgar, atau sakelar yang tidak terpasang dengan baik dapat menyebabkan aliran listrik tidak stabil dan memicu MCB turun. Bahkan, kondisi seperti ini bisa menimbulkan korsleting jika dibiarkan dalam waktu lama.

5. Uji Peralatan Listrik Secara Satu per Satu

Setelah listrik kembali normal, nyalakan kembali perangkat elektronik secara bertahap. Jika MCB langsung turun kembali saat salah satu alat dinyalakan, maka bisa dipastikan alat tersebut mengalami kerusakan, bocor arus, atau korsleting. Pemeriksaan ini penting agar Anda dapat menemukan penyebab spesifik yang membuat listrik terus turun.

6. Periksa Instalasi Jika Masalah Terus Terjadi

Jika semua alat sudah dicabut namun MCB tetap langsung turun saat dinaikkan, besar kemungkinan terdapat korsleting pada bagian instalasi listrik di dalam rumah. Masalah seperti ini umumnya berasal dari kabel dalam tembok, fitting lampu, atau jalur stop kontak. Kondisi ini tidak bisa diabaikan karena bisa memicu risiko kebakaran.

7. Gunakan Stabilizer untuk Menjaga Tegangan Tetap Stabil

Ketika listrik sering jeglek akibat fluktuasi tegangan, penggunaan stabilizer dapat membantu menjaga agar tegangan tetap berada dalam batas aman. Hal ini sangat berguna untuk melindungi perangkat elektronik dari kerusakan akibat naik-turunnya tegangan secara ekstrem. Temukan pilihan stabilizer terbaik dari Samoto. 

Baca Juga: Panduan Memilih Stabilizer Listrik yang Tepat

8. Hitung Ulang Kebutuhan Daya Listrik Rumah

Bertambahnya jumlah perangkat elektronik di rumah juga menjadi alasan mengapa kapasitas listrik yang semula cukup kini terasa terbatas. Jika daya terpasang hanya 900 watt, tetapi digunakan untuk AC, kulkas, televisi, dan alat dapur sekaligus, maka listrik akan terus-menerus turun. Oleh karena itu, perhitungan ulang kebutuhan daya sangat penting agar sistem listrik dapat bekerja lebih stabil.

9. Gunakan Alat Listrik dengan Fitur Hemat Energi

Banyak perangkat listrik modern yang kini dilengkapi dengan teknologi hemat daya. Mengganti peralatan lama dengan versi yang lebih efisien bisa mengurangi beban listrik dan meminimalkan risiko listrik jeglek, terutama saat banyak perangkat digunakan secara bersamaan.

10. Segera Hubungi Teknisi Jika Tidak Bisa Ditangani Sendiri

Jika semua upaya sudah dilakukan tetapi listrik tetap turun berulang kali, saatnya memanggil teknisi listrik berpengalaman. Pemeriksaan menyeluruh oleh tenaga profesional dibutuhkan untuk mendeteksi adanya kabel yang korsleting atau sambungan yang sudah aus dan berisiko tinggi.

Tips Mencegah Listrik Jepret

Untuk menjaga aliran listrik di rumah tetap stabil dan menghindari kejadian listrik jepret yang mengganggu, ada beberapa langkah pencegahan yang sebaiknya Anda terapkan sejak dini. Berikut ini adalah tipsnya:

  • Gunakan alat elektronik secara bergantian, terutama jika memiliki daya tinggi seperti setrika, microwave, atau mesin cuci.
  • Pilih peralatan rumah tangga yang memiliki teknologi hemat energi (berlabel energy star) untuk mengurangi konsumsi daya.
  • Rutin periksa instalasi listrik minimal satu tahun sekali dengan bantuan teknisi profesional.
  • Pastikan MCB yang terpasang sesuai dengan kapasitas daya listrik rumah dan jenis peralatan yang digunakan.
  • Pasang stabilizer untuk melindungi perangkat sensitif seperti kulkas, komputer, atau televisi dari lonjakan tegangan.



Demikian ulasan mengenai penyebab listrik turun dan cara mengatasinya. Salah satu upaya terbaik yang bisa Anda mulai adalah memilih perangkat pendukung yang berkualitas, terutama untuk menjaga tegangan tetap stabil dan mencegah kerusakan pada peralatan elektronik.

Jika Anda sedang mencari stabilizer yang andal, aman, dan sesuai standar, Anda bisa temukan berbagai pilihan produk berkualitas dari Samoto. Yuk, kunjungi samoto.co.id dan pilih stabilizer terbaik yang sesuai dengan kebutuhan rumah tangga atau bisnis Anda. 

Search