Menghitung biaya listrik bisa dilakukan dengan mengalikan total konsumsi kWh dengan tarif listrik per kWh. Dengan cara ini, Anda dapat memperkirakan anggaran listrik agar tetap terkendali. Bagaimana rumusnya? Mari, simak uraian lengkap dari Samoto berikut ini.
Cara Menghitung Tarif Listrik
Menghitung tagihan listrik dapat membantu Anda mengatur konsumsi energi agar lebih hemat. Berikut adalah lima langkah sederhana untuk mengetahui biaya listrik yang harus dibayarkan setiap bulan:
1. Identifikasi Kategori dan Tarif Listrik
Pertama, lihat golongan dan tarif listrik Anda melalui aplikasi PLN Mobile. Golongan listrik ini umumnya dibedakan berdasarkan daya listrik terpasang. Per awal tahun 2025, berikut golongan dan tarif listrik yang berlaku:
- 900 VA: Rp1.352/kWh
- 1.300 VA: Rp1.444,70/kWh
- 2.200 VA: Rp1.444,70/kWh
- 3.500-5.500 VA: Rp1.699,53/kWh
- 6.600 VA ke atas: Rp1.699,53/kWh
Namun perlu diingat bahwa, kelima tarif di atas masuk sebagai Keperluan Rumah Tangga, atau tarif khusus di rumah. Pasalnya, bangunan untuk bisnis atau kantor pemerintahan memiliki tarif listrik yang berbeda.
2. Buat Daftar Barang Elektronik yang Ada di Rumah
Untuk mengetahui konsumsi listrik rumah, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mencatat semua perangkat elektronik yang sering digunakan. Beberapa contoh perangkat yang umumnya ada di rumah meliputi:
- Kulkas
- Televisi
- Mesin cuci
- Lampu
- AC
- Rice cooker
- Pompa air
Selain mencatat nama perangkat, pastikan Anda mencantumkan informasi daya listrik setiap perangkat (Watt) yang biasanya tertera pada stiker atau manual produk.
3. Menentukan Konsumsi Energi Harian Setiap Perangkat
Masing-masing perangkat elektronik memiliki daya listrik yang diukur dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Untuk mengetahui konsumsi listrik, kalikan daya perangkat dengan lama pemakaiannya dalam sehari.
Rumus:
Energi(Wh) = Daya Perangkat(W) × Waktu Penggunaan (jam)
Contoh:
Jika kulkas memiliki daya 150 W dan menyala selama 24 jam per hari:
150W×24jam = 3.600Wh = 3,6kWh per hari
4. Menghitung Konsumsi Listrik Bulanan
Setelah mengetahui konsumsi harian dalam kWh, kalikan dengan jumlah hari dalam sebulan untuk mengetahui konsumsi listrik bulanan.
Rumus:
Energi Bulanan(kWh) = Energi Harian(kWh) × 30 hari
Contoh:
Jika kulkas mengonsumsi 3,6 kWh per hari, maka:
3,6kWh×30 hari = 108 kWh per bulan
5. Hitung Total Biaya Listrik Tiap Perangkat
Selanjutnya, kalikan jumlah konsumsi listrik bulanan dengan tarif listrik yang berlaku. Perhatikan rumusnya:
Biaya Listrik(Rp) = Konsumsi Bulanan(kWh)×Tarif Listrik(Rp/kWh)
Contoh:
Kulkas menghabiskan 108 kWh per bulan dan tarif listrik rumah Anda adalah Rp1.444,70/kWh. Maka penghitungannya:
108kWh×Rp1.444,70=Rp155.027,60
Lakukan perhitungan serupa untuk semua perangkat di rumah.
Baca Juga: Pentingnya MPPT dalam Listrik Tenaga Surya
6. Jumlahkan Semua Biaya untuk Mendapatkan Total Tagihan
Sudah selesai menghitung biaya listrik untuk setiap perangkat? Yuk, jumlahkan seluruhnya untuk mendapatkan estimasi tagihan listrik bulanan.
Contoh Total Konsumsi:
- Kulkas: 108 kWh
- AC: 216 kWh
- Lampu: 30 kWh
- TV: 45 kWh
- Mesin cuci: 40 kWh
Total konsumsi listrik bulanan:
108+216+30+45+40=439kWh
Jika tarif listrik Rp1.444,70/kWh:
439kWh×Rp1.444,70=Rp634.229,30439 kWh × Rp1.444,70 = Rp634.229,30
Hemat Tagihan Listrik dengan Stabilizer Samoto
Fluktuasi tegangan menjadi salah satu penyebab bengkaknya tagihan listrik. Hal ini membuat perangkat elektronik bekerja kurang efisien. Beruntungnya, kini tersedia teknologi stabilizer listrik yang dapat menjaga tegangan listrik tetap konsisten.
Sehingga, perangkat elektronik tidak mengalami lonjakan daya yang berlebihan. Kemudian, konsumsi listrik jadi lebih hemat.
Salah satu pilihan terbaik untuk stabilizer listrik adalah Stabilizer Samoto. Dengan teknologi canggih dan berbagai kapasitas daya yang tersedia, Samoto membantu menjaga pasokan listrik di rumah menjadi tetap stabil.